KOMPAS.TV - Orang tua mana yang tak bersedih, tatkala anak yang dibesarkan sepenuh hati, yang tengah menyongsong cita-cita, harus pergi selamanya usai ikut unjuk rasa di Mapolda DIY, pada 31 Agustus.
Ayah mahasiswa Universitas Amikom, Rheza Sendy Pratama, menyebut anaknya sempat dilarikan polisi ke Rumah Sakit Sardjito, namun nyawanya tak tertolong akibat luka di tubuhnya.
Keluarga Rusdamdiansyah, seorang pengemudi ojek daring, juga tak menyangka Dandi yang awalnya menonton demo tolak tunjangan DPR di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, 30 Agustus lalu, pulang dalam kondisi tak bernyawa.
Saat berada di lokasi demo, Dandi diteriaki intel oleh sejumlah orang hingga diamuk massa.
Data Komnas HAM, jumlah korban meninggal akibat demo di berbagai kota sejak Kamis, 28 Agustus, tercatat sepuluh orang. Empat di antaranya masyarakat sipil, sementara tiga lainnya ASN, serta tiga orang mahasiswa dan pelajar. Korban tersebar di sejumlah wilayah, mulai Jakarta, Semarang, Surakarta, hingga Makassar.
Soal korban, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah hadir untuk memberi perhatian terhadap seluruh korban demonstrasi. Tito juga menjamin, demonstran yang ditangkap diperlakukan dengan baik.
Kini situasi sudah kondusif. Pemerintah meminta pemda membangun komunikasi dengan tokoh masyarakat menciptakan kedamaian di daerahnya.
#komnasham #korban #demo
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/615378/komnas-ham-ungkap-10-orang-tewas-termasuk-affan-rheza-sendy-mendagri-negara-hadir-untuk-korban