JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonomi Indonesia memang tumbuh 5,12 persen, naik melebihi banyak ekspektasi akademisi dan ekonom.
Nyatanya, ekonomi yang gemilang ini tetap berbuah rentetan aksi demo, apalagi dipantik oleh rupa-rupa tunjangan DPR.
Inilah saat kelas menengah melawan. Awas, ekonomi guncang. Kelas menengah di Indonesia tak punya banyak pilihan.
Mereka tak berhak mendapat bantuan sosial karena bukan kelompok miskin.
Berkali-kali kelas menengah diabaikan, ongkosnya adalah perlawanan atau guncangan ekonomi sebagai pintu mereka menjadi kelompok miskin.
Tingginya jumlah pekerja sektor informal dan stagnasi upah riil membuat jumlah kelas menengah di Indonesia turun. Saat wakil rakyat justru mendapat aneka rupa tunjangan, protes pecah.
Kompas Bisnis tanya Jahen F. Rezki, Ekonom dan Peneliti LPEM FEB Universitas Indonesia.
Baca Juga Penasihat Ahli Kapolri Sebut Ada Penyusup Picu Anarkis di Demo, Siapa yang Tunggangi? | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/nasional/615138/penasihat-ahli-kapolri-sebut-ada-penyusup-picu-anarkis-di-demo-siapa-yang-tunggangi-sapa-pagi
#demo #ekonomi #dpr
_
Catatan Redaksi:
Setiap warga negara berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, kebebasan berpendapat harus dilakukan secara damai, tertib, serta jangan terprovokasi untuk melakukan perusakan dan penjarahan.
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/615140/kelas-menengah-tertekan-demo-meledak-ekonom-bongkar-akar-masalahnya-sapa-pagi