:

Potret Nenek Pemulung di Pejompongan, Kontras dengan Tunjangan DPR Rp104 Juta per Bulan

1 minggu lalu

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah riuh rendah polemik tunjangan anggota DPR yang melejit, potret warga miskin masih mudah dijumpai, bahkan di lokasi yang tak jauh dari kompleks parlemen.

Kehidupan Habsah tak pernah jauh dari kata perjuangan. Perempuan usia 63 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Baginya, plastik, botol mineral, dan kardus bukanlah sampah, melainkan barang yang bisa jadi rupiah, sekadar untuk menyambung hidup.
Habsah tinggal di rumah seadanya berukuran 2 x 2 meter.

Kehidupan Habsah bagaikan langit dan bumi dengan kemegahan serta kemewahan hidup yang diberikan bagi anggota DPR penyandang gelar “Yang Terhormat.”

Di saat kondisi ekonomi sulit, PHK di mana-mana, dan biaya hidup tinggi, anggota DPR yang menjadi wakil dari rakyatnya justru mendapat begitu banyak tunjangan.

Mulai dari tunjangan jabatan Rp9 juta, tunjangan listrik dan telepon hingga Rp7 juta per bulan, tunjangan beras Rp12 juta per bulan, hingga tunjangan perumahan yang tembus Rp50 juta per bulan, dengan pendapatan total setiap bulannya mencapai Rp104 juta.
Angka-angka yang bahkan tidak pernah bisa dibayangkan oleh rakyat jelata seperti Habsah.

#tunjangandpr #pejompongan #phk 

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/614253/potret-nenek-pemulung-di-pejompongan-kontras-dengan-tunjangan-dpr-rp104-juta-per-bulan

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke