Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengaku hingga kini belum menerima permintaan resmi untuk membantu mengusut kasus kematian ADP, diplomat Kementerian Luar Negeri yang ditemukan meninggal di kamar kosnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi, menanggapi pernyataan ayah Arya, Subaryono, yang meminta Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Panglima TNI dan Kapolri agar turun tangan mengungkap kasus ini.
"Sampai detik ini, Panglima TNI belum ada menerima informasi itu ya baik secara resmi maupun lisan terkait permintaan itu. Ya tentunya kalau memang minta bantuan ya kita siap, tapi tergantung lagi, apa kemampuan TNI yang bisa diperbantukan untuk itu," kata Kristomei saat ditemui di Gedung Yos Soedarso, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Senin (25/8/2025).
Sebelumnya, ayah almarhum ADP, Subaryono, memohon kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk turun tangan mengungkap misteri kematian anaknya.
Subaryono mengatakan, dirinya yang sudah berumur 70 tahun sudah merasa lemah, dan peristiwa ini menyangkut anaknya yang berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Kami memohon kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya," kata Subaryono, Sabtu (23/8/2025).
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video Editor: Dzaky Nurcahyo
Produser: Nursita Sari
#humaniora #kabarduka #TNI #DiplomatKemenlu #DiplomatKemenluTewas #PrabowoSubianto #vjlab