Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan konsep kurikulum fleksibel akan diterapkan di Sekolah Rakyat, yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Sistem ini memungkinkan siswa untuk masuk kapan saja dan menyelesaikan studi sesuai dengan kemampuan masing-masing.
"Jadi prinsipnya dalam sistem Sekolah Rakyat ini kurikulumnya mengikuti model multi-entry multi-exit. Yang di dalamnya terdapat fleksibilitas untuk para murid ini dapat masuk kapan saja dan bisa menyelesaikan studinya sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki," kata Muti dalam konferensi pers usai pembekalan guru dan kepala sekolah rakyat di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Ia menambahkan, sistem tersebut serupa dengan kuliah berbasis satuan kredit semester (SKS).
Selain pembelajaran akademik, Sekolah Rakyat juga dirancang memberikan keterampilan praktis sesuai kebutuhan lingkungan sosial dan alam sekitar siswa.
Muti menekankan adanya hidden curriculum atau pembelajaran nonformal melalui lingkungan sekolah dan asrama.
“Itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran Sekolah Rakyat," tutur dia.
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menuturkan, gagasan Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo yang dipersiapkan selama enam bulan sebelum resmi berjalan pada 14 Juli lalu.
Menurutnya, keberhasilan tahap awal ini tidak lepas dari kerja keras tim yang dipimpin Abdul Mukti dan dukungan mantan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh.
“Terima kasih Prof. Muti saya harus sampaikan sekali lagi terima kasih karena Prof. Muti dengan timnya bekerja dengan baik, bekerja tepat waktu sehingga proses-proses yang kita lalui bisa berjalan dengan baik," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.
Penulis Naskah: Dzaky Nurcahyo
Video Jurnalis: Dzaky Nurcahyo
Video Editor: Dzaky Nurcahyo
Produser: Abba Gabrillin
#SekolahRakyat #MenteriSosial #Mendikdasmen #AbdulMuti #vjlab