Ketua Rukun Warga (RW) 12, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Imron Bukhori mengizinkan sekretariat RW 12 dijadikan tempat tinggal sementara bagi warga yang mengalami kesulitan ekonomi.
Menurutnya, terdapat sekitar 850 kepala keluarga (KK) di wilayah RW 12. Dari jumlah itu, sekitar 584 KK menghadapi persoalan ekonomi rumah tangga yang cukup serius. Imron menyebutkan kondisi paling memprihatinkan berada di RT 4, 5, 6, 7, dan 8.
Persis seperti yang dilihat sekarang. Karena berkembang biaknya satu keluarga, tetapi kemampuan ekonominya tidak ada, akhirnya mereka harus bergantian tidur, istilahnya shift-shift-an, kata Imron kepada Kompas.com, Kamis (21/8/2025).
Sebagian besar rumah di RW 12 berada di gang-gang sempit yang sulit diakses . Banyak rumah warga hanya berukuran sekitar 2x3 meter, namun dihuni oleh beberapa anggota keluarga sekaligus. Sejumlah rumah memang sudah direnovasi melalui program pemerintah yang sempat ditinjau langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat (PKP), namun jumlahnya masih terbatas.
Imron menjelaskan, kondisi hunian padat ini sudah berlangsung lama. Banyak keluarga yang tinggal secara turun-temurun di rumah yang sama dan hingga kini belum mampu pindah atau membeli rumah sendiri.
Kalau mampu mungkin mereka juga akan pindah atau beli rumah, atau setidaknya ngontrak. Tapi karena tidak ada kemampuan ekonomi, ya mereka bertahan di sini saja, ujar Imron.
Karena keterbatasan ruang hunian warga, sejumlah fasilitas umum seperti balai warga kerap dimanfaatkan bukan hanya sebagai tempat beristirahat, tetapi juga untuk keperluan darurat, termasuk saat ada warga yang meninggal dunia.
Salah satu rumah ada keluarganya meninggal. Nah, disinilah istilahnya kita manfaatkan, ucap Imron.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Siti Laela Malhikmah
Video Jurnalis: Siti Laela Malhikmah
Produser: Abba Gabrillin
Video Editor: Siti Laela Malhikmah
#Rumah #Indonesia #News ##vjlab