JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan isu Payment ID, sistem yang disebut akan mencatat seluruh transaksi keuangan masyarakat dan terintegrasi dengan Nomor Induk Kependudukan.
Riuh terjadi hingga media sosial. Beragam opini muncul, apalagi disebut-sebut sistem ini akan memantau seluruh transaksi keuangan masyarakat, mulai dari perbankan hingga dompet digital.
Ketakutan bermunculan, terlebih rasa bakal "dimata-matai".
Lalu benarkah Payment ID begitu "sakti"? Bank Indonesia membantah poin tersebut dan memastikan mematuhi aturan perlindungan data pribadi.
Tak cuma persoalan bakal "memata-matai" transaksi keuangan masyarakat, ada pula isu jika Payment ID menjadi cara mencari target pajak baru. Benarkah?
Peluncuran Payment ID yang rencananya akan dilakukan pada 17 Agustus 2025 ditunda. Bank Indonesia bilang masih banyak tahapan dan persiapan yang perlu dilakukan.
Tapi apa pun itu, masyarakat tentunya berhak kritis terhadap kebijakan pemerintah, apalagi jika terkait perlindungan data pribadi dan kenyamanan bertransaksi.
Baca Juga [FULL] Kejagung Tetapkan Eks Dirut Sritex Iwan Kurniawan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Kredit Bank di https://www.kompas.tv/nasional/611290/full-kejagung-tetapkan-eks-dirut-sritex-iwan-kurniawan-jadi-tersangka-dugaan-korupsi-kredit-bank
#bank #bankindonesia #paymentid #ewallet
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/611362/bank-indonesia-buka-suara-soal-payment-id-tak-akan-intip-transaksi-pribadi-sapa-pagi