KOTAMOBAGU, KOMPAS.TV - Demi bisa ke sekolah, seorang siswa sekolah dasar di Kotamobagu, Sulawesi Utara, harus menyeberangi derasnya arus sungai dengan digendong ayahnya.
Menyeberangi sungai merupakan satu-satunya akses terdekat menuju sekolah karena jalan alternatif lainnya memutar hingga sepuluh kilometer.
Pagi itu pukul 06.30 WITA, Aldiano Gonibala bersiap berangkat sekolah, SD Negeri 4 Motoboi Kecil di Kotamobagu, Sulawesi Utara. Tidak seperti anak-anak lain, ia belum mengenakan seragam. Alasannya demi menjaga baju sekolahnya tetap kering saat digendong sang ayah melawan arus Sungai Ongkak.
Sungai Ongkak yang memisahkan Perkebunan Moyogang, Desa Mopait, dengan Perkebunan Molayak, Desa Tungoi, di Kecamatan Lolayan, menjadi jalur tercepat ke sekolah. Waktu tempuhnya kurang dari 30 menit, lebih cepat dibandingkan jika harus memutar lewat jalan alternatif yang butuh perjalanan sekitar 10 kilometer.
Meski berisiko dan penuh tantangan, Aldiano tetap semangat bersekolah. Ia tidak ingin ketinggalan pelajaran hanya karena sulitnya akses menuju sekolah. Namun jika air sungai meluap tiap kali hujan, bocah ini terpaksa tidak bisa ke sekolah.
Beberapa siswa SD Negeri 4 Motoboi Kecil juga menghadapi medan berat demi bisa ke sekolah. Guru kerap menjemput anak-anak satu per satu.
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal kondisi ini? Komentar di bawah ya!
#sekolah #kotamobagu
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/nasional/610327/demi-sekolah-siswa-sd-negeri-4-motoboi-digendong-ayah-seberangi-sungai-ongkak