PALEMBANG, KOMPAS.TV - Setiap agustus, Telok Ukan kembali hadir di tengah semarak kemerdekaan di Palembang, Sumatera Selatan.
Jajanan tradisional berbahan dasar telur bebek ini hanya muncul sebagai simbol rasa, warisan, dan semangat 17 Agustus yang tak lekang oleh waktu.
Terbuat dari telur bebek yang diolah dengan daun pandan dan daun suji lalu dibumbui hingga dimasukkan kembali ke dalam cangkang dan dikukus, Telok Ukan menyimpan cerita yang lebih dari sekadar kuliner musiman, tapi juga sarat akan makna.
Di balik kelezatannya, ada tangan-tangan terampil yang menjaga tradisi tetap hidup, salah satunya cek Noni Mariana, generasi kelima pembuat telok ukan yang telah menekuni usaha ini sejak 1980.
Baca Juga 7 Siswa Diduga Keracunan Susu Olahan di https://www.kompas.tv/regional/609417/7-siswa-diduga-keracunan-susu-olahan
Noni Mariana mulai sibuk sejak awal Agustus, untuk memenuhi permintaan yang terus mengalir hingga 500 butir perhari, bahkan pada hari kemerdekaan 17 Agustus permintaan telok ukan buatanya bisa tembus hingga lebih dari 3.500 butir.
Telok ukan biasanya hadir bersama telok abang yang dicat merah, telok pindang, serta miniatur pesawat dan kapal yang digantung di batang rotan.
Semuanya menjadi ikon khas Palembang setiap Agustus tiba, yang biasa dijajakan disepanjang jalananan kota.
#telokukan #kemerdekaan #palembang
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/regional/609606/telok-ukan-jadi-ikon-hari-kemerdekaan-di-palembang