Indonesia menyiapkan dua strategi untuk merespons keputusan tatif tersebut. Strategi pertama yakni meyakinkan AS, Indonesia merupakan mitra dagang strategis.
Pemerintah berharap AS mempertimbangkan posisi Indonesia yang telah memenuhi sejumlah permintaan, termasuk pengurangan defisit perdagangan.
Strategi kedua, yakni memperluas kerja sama perdagangan dengan negara mitra lain. Saat ini Indonesia sedang mengembangkan pasar alternatif.