Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan beberapa alasan dilakukannya revisi.
Pertama, berkaca dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025, yang tercatat hanya 4,87 persen secara tahunan. Angka ini lebih rendah daripada triwulan IV 2024 yang sebesar 5,02 persen secara tahunan.
Kedua dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif impor resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.