GAZA, KOMPAS.TV - Setelah menjalani pengobatan untuk berbagai kondisi kesehatan di Jordania, 17 anak-anak asal Gaza, Palestina, dikembalikan ke negaranya yang dilanda perang.
Ketika berusia 5 bulan, Nevine dibawa dari tanah kelahirannya di Gaza, Palestina, untuk menjalani operasi jantung terbuka di Yordania. Operasi itu berhasil, dan kini bayi dan ibunya kembali ke Gaza yang dilanda perang.
Kedua orang tua memohon kepada pejabat Yordania agar mereka diizinkan tinggal untuk pemulihan Nevine.
Tinggal di tenda dengan dukungan fasilitas medis yang minim dikhawatirkan memperburuk kondisi kesehatannya. Namun, para pejabat bersikeras keluarga itu harus pulang.
Nevine termasuk di antara 17 anak Palestina yang baru-baru ini dikembalikan ke Gaza bersama pendamping mereka setelah menerima perawatan medis di Yordania. Kelompok hak asasi manusia memperingatkan bahwa memaksa anak-anak untuk kembali ke zona perang merupakan kemungkinan pelanggaran hukum internasional.
Yordania, yang sudah menjadi rumah bagi populasi Palestina yang besar, masih ragu untuk menerima lebih banyak lagi karena keseimbangan demografinya sendiri, ekonomi yang lemah, dan pengangguran yang tinggi.
Pada bulan Maret lalu, sejumlah anak-anak dievakuasi dari Gaza sebagai bagian dari inisiatif Yordania untuk menyediakan perawatan medis mendesak kepada 2.000 anak. Ke-17 pasien yang menyelesaikan perawatannya dikembalikan ke Gaza.
Pemerintah Yordania mengatakan anak-anak yang pergi memberi ruang bagi anak-anak lain untuk datang. Pekan lalu, 4 pasien kanker tiba dari Gaza untuk memulai perawatan.
Menurut pemerhati hak asasi manusia, memaksa orang untuk kembali ke zona perang dianggap akan menjadi pelanggaran hukum HAM internasional.
Berdasarkan hukum, semua pemulangan harus aman dan sukarela. Negara yang mengevakuasi harus memastikan layanan yang memadai tersedia di tempat asal mereka. Faktanya, perang telah menghancurkan sistem kesehatan Gaza.
#gaza #palestina #israel
Artikel ini bisa dilihat di :
https://www.kompas.tv/internasional/594433/17-anak-gaza-yang-jalani-pengobatan-di-yordania-dipulangkan-kekhawatiran-pelanggaran-ham
