:

Berkebun di Atap Rumah? Bisa Kok! (Bagian Ke-2, Pemeliharaan)

2 tahun lalu

Mendapat label Artikel Utama kala tulisan dan video saya yang pertama tentang berkebun di atap rumah untuk menerapkan konsep rumah minimalis yang ramah lingkungan, sungguh membuat saya merasa seperti mendapat durian runtuh...hehe.

Bagaimana ya rasanya? Sulit diungkapkan dengan kata-kata, dan yang utama saya merasa tulisan dan video saya benar-benar bermanfaat untuk Pemirsa.

Untuk itu saya kembali bersemangat untuk membuat artikel lanjutannya, disamping memang sudah saatnya tanaman saya mendapat perhatian selanjutnya karena rumput vertikalnya mulai tumbuh memanjang yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman lain di bawahnya karena kekurangan pancaran sinar matahari.

Selain itu sudah banyak daun dan tangkai layu yang bisa menghambat pertumbuhan tanaman lebih baik lagi. Jadi memang sudah saatnya dilakukan pencukuran dan pembersihan.

Jangan lupa terapkan cermat dalam mengelola sampah, saya biasa menggunakan sampah organik seperti kulit buah pisang dan hasil dari pencukuran tanaman menjadi kompos yang dapat membantu meningkatkan unsur hara asupan buat tanaman kesayangan kita.

Mumpung akhir pekan ini saya dan keluarga menghabiskan waktu di rumah, sedangkan minggu depan ada rencana mengunjungi kampung halaman dalam rangka bersilaturahmi bersama keluarga di kampung sekalian acara Munggahan menyambut bulan suci Romadhon.

Untuk lebih jelasnya mari kita tonton videonya sama-sama, semoga kembali bermanfaat dan menghibur.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger agus hendrawan. Konten telah tayang di Kompasiana.com dengan judul Berkebun di Atap Rumah? Bisa Kok! (Bagian Ke-2, Pemeliharaan) https://www.kompasiana.com/agushendrawan8209/65e2b7f5de948f0fca6bbf62/berkebun-di-atap-rumah-bisa-kok-bagian-ke-2-pemeliharaan

Berikan Komentar
Laporkan komentar

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke
Sarapan di Ketinggian 230 Meter, Seperti Apa Rasanya?
Oke