Laut Merah, yang dalam bahasa Yunani disebut Erythra Thalassa dan dalam bahasa Latin disebut Mare Rubrum, merupakan wilayah perairan yang memicu perdebatan di kalangan ilmuwan dan sejarawan terkait asal usul namanya.
Salah satu teori populer mengaitkannya dengan fenomena alam di mana warna airnya kadang berubah menjadi coklat kemerahan karena bloom alga Trichodesmium erythraeum. Namun, ada pula teori yang menyebutkan bahwa nama itu berasal dari nama arah mata angin, atau terkait dengan bangsa Edom yang mendiami wilayah di sekitarnya.
Laut Merah terletak di jalur perairan yang sempit, membentang sepanjang 1.930 km dari Terusan Suez hingga Selat Bab el-Mandeb. Dengan demikian, Laut Merah memiliki peran penting sebagai penghubung antara kawasan Timur Tengah dan Afrika Timur, serta memiliki nilai strategis yang tinggi dalam perdagangan dan transportasi laut.
Simak selengkapnya dalam video berikut.
Penulis: Egidius Patnistik
Penulis Naskah: Muhammad Daffa Satrio
Narator: Muhammad Daffa Satrio
Video Editor: Wildan Yudistira
Produser: Deta Putri Setyanto
#LautMerah #TerusanSuez #ApaituLautMerah #JernihkanHarapan
Music: Woodshedder By Quincas Moreira
Artikel terkait:
https://internasional.kompas.com/read/2024/02/09/155506670/sejarah-nama-laut-merah
